Archive for the ‘Pembelajaran’ category

Lomba Gambar Berhadiah ke Jerman, 2 siswa Cirebon (Sinau Art) menang.

Juni 8, 2011

Sebanyak 1.200 peserta tercatat memeriahkan lomba menggambar yang dilaksanakan oleh Faber-Castell bekerjasama dengan Kompas.com di Pluit Village, Minggu (13/3/2011)

JAKARTA, KOMPAS.com – Lomba gambar bertemakan the castle of your dreams, yang digelar dalam rangka 250 tahun Faber-Castell sampai di puncak acara. Dalam closing ceremony diumumkan juga tiga juara lomba gambar nasional, yang nantinya berkesempatan menghadiri puncak acara peringatan 250 tahun Faber-Castell di Stein, Jerman, pada Juli mendatang.

“Masing-masing pemenang akan mempunyai kesempatan ke Jerman bersama seorang pendamping. Selain menghadiri acara puncak, di sana mereka juga akan diajak keliling ke beberapa kota. Ini adalah sesuatu yang baik, karena melalui imajinasi, mereka bisa berangkat ke Jerman,” kata Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, Yendramin Halim, Minggu (5/6/2011), di Jakarta.

Ketiga juara lomba gambar nasional tersebut mewakili tiga kategori, yaitu kategori A untuk peserta tingkat taman kanak-kanak (TK) dimenangi oleh Rofifah Marwa Zayyanti (event Cirebon). Kategori B, untuk peserta tingkat sekolah dasar (SD) kelas 1-3 dimenangi oleh Alycia Febriana (event Jakarta), dan juara kategori C untuk peserta tingkat SD kelas 4-6 dimenangi oleh Tustita Metadewi Jayamangalani Suprapto (event Bandung).

Adapun untuk proses penjuriannya, dilakukan oleh para praktisi pendidikan Wakil Dekan Seni Rupa IKJ, Lukcy Wijayanti, Dosen UNJ, Melina Surya Dewi dan creative development PT Faber-Castell, Yayu Afliyani Rahayu pada Jumat (25/5/2011) lalu.

“Kriteria penilaiannya adalah komposisi warna, teknik warna, kebersihan, kerapihan dan kreativitas,” kata Yayu. Ketua panitia lomba gambar 250 tahun Faber-Castell, Niken D.Maharani mengatakan, pihaknya sangat terkejut dengan antusiasme dari anak-anak Indonesia yang berpartisipasi dalam lomba ini.

“Saya berharap nantinya lomba ini, selain membangun sisi kreativitas anak-anak Indonesia, juga akan memunculkan para seniman lukis asal Indonesia yang mungkin bisa menjadi pelukis bertaraf internasional,” katanya.

Niken juga menjelaskan, seleksi akhir untuk menentukan juara nasional berlangsung sangat ketat. “Karena hasil gambar yang berhasil maju ke tahapan seleksi akhir merupakan hasil gambar yang terbaik,” ujarnya.

Lomba gambar ini telah dilaksanakan di 31 kota di seluruh Indonesia sejak 27 Februari sampai 1 Mei lalu. Dalam lomba tersebut, tercatat sedikitnya 36 ribu peserta mengikuti kegiatan ini.

 

http://megapolitan.kompas.com/read/2011/06/05/21574845/Lomba.Gambar.Berhadiah.ke.Jerman

Cara Menggerutu yang Positif

Mei 17, 2011

Shutterstock

Boleh saja mengeluh, namun lihat kondisi, tahan emosi dan cari waktu yang tepat.

KOMPAS.com — Jika masalah terasa begitu berat dan emosi memuncak, tak ada salahnya menggerutu, namun lakukan dengan cara yang manis. Kebiasaan mengeluh ternyata bisa mendatangkan hal positif bagi diri sendiri. Robin Kowalski, PhD, psikolog dari Clemson University, menyarankan beberapa langkah yang tepat agar emosi terjaga dan Anda terbebas dari masalah yang mengganggu pikiran.

* Atur siasat yang tepat
Ceritakan masalah yang Anda hadapi kepada orang yang benar-benar tertarik mendengarkan. Pastikan Anda bercerita tidak kepada orang yang itu-itu saja. Sebab, bisa saja dia berpikir Anda tukang menggerutu.

* Sampaikan dengan jelas apa yang menjadi kekesalan Anda
Boleh saja menyampaikan kekesalan Anda kepada orang lain, namun pastikan isi pesannya jelas, bukan sekadar marah-marah tanpa sebab. Namun, jika kita bermaksud ingin mengubah keadaan, cobalah untuk melakukan sesuatu ketimbang hanya berkeluh-kesah.

* Gunakan kalimat positif
Gunakan fakta dan sampaikan secara diplomatis. Alih-alih berkata, “Ibuku selalu sulit diajak kompromi”, lebih baik menggantinya dengan kata-kata, “Ibuku kurang fleksibel”. Penggunaan kalimat positif membuat keluhan Anda lebih berdampak baik bagi diri sendiri dan orang lain.

* Pilih waktu yang tepat
Penyampaian keluhan pada waktu yang tidak tepat akan membuat kita dianggap sebagai pengganggu. Anda boleh saja mengeluh, namun juga tetap perlu menahan diri, mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan keluh kesah

wawa | Sabtu, 7 Mei 2011 | 13:06 WIB

http://female.kompas.com/read/2011/05/07/1306442/Cara.Menggerutu.yang.Positif.

Mata Hati

Mei 10, 2011

 

“Seandainya kamu hanya melihat apa yang ditampakkan oleh cahaya dan hanya mendengar apa yang dibunyikan oleh suara, maka sebenarnya kamu tidak melihat dan mendengar apapun”.

Khalil Gibran

Suatu ketika Isaac Newton sedang membaca buku sambil duduk di bawah pohon apel. Tiba-tiba tanpa diduga, sebuah apel jatuh dari pohon dan mengenai kepalanya. Ia pun bertanya pada diri sendiri, “Mengapa buah apel ini jatuh kebawah, tidak jatuh ke atas atau ke samping?”

Kabarnya, kisah yang dianggap legenda inilah yang mengilhami Isaac Newton, seorang ilmuwan terkemuka Inggris, menemukan hukum gravitasi. Teori gravitasinya seringkali dikaitkan dengan “the falling apple” tersebut.

Perbuatan Newton: “mempertanyakan mengapa apel jatuh ke arah bawah” inilah sesuatu yang selalu diabaikan kebanyakan orang: mengkaji sesuatu yang tampak ‘biasa saja’. Ketertarikan pada fenomena alam yang ‘biasa saja’ inilah yang menjadikan Newton yang awalnya hanya sebuah nama bagi dirinya, menjadi Newton sebagai julukan hukum gravitasi temuannya.

Begitulah, ketertarikan mendalam terhadap peristiwa alam merupakan pintu gerbang menuju perkembangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan terkemuka perintis ilmu pengetahuan dari Timur Tengah maupun Barat adalah mereka yang memiliki ketertarikan terhadap gejala alam di sekitar mereka. Lebih dari itu, kegiatan ilmiah mereka ternyata didorong oleh sesuatu yang jauh di atas tujuan duniawi dan kesenangan sesaat semata. Para ilmuwan ini beriman kepada Tuhan dan mengabdi kepada ilmu pengetahuan dengan niat menyingkap rahasia alam ciptaan-Nya. Newton berkata, “Kita mengenal-Nya hanya melalui perancangan-Nya yang paling bijak dan luar biasa atas segala sesuatu… [Kita] memuji dan mengagungkan-Nya sebagai hamba-Nya…” (Sir Isaac Newton, Mathematical Principles of Natural Philosophy, Great Books of the Western World 34, William Benton, Chicago, 1952:273-74)

Demikianlah, manusia hendaknya menyaksikan peristiwa alam di hadapannya tidak dengan kaca mata “biasa saja”. Sebab Allah menciptakan segala sesuatu di alam dengan perancangan sempurna dan perhitungan cermat. Bukti keagungan Pencipta hanya dapat dipahami oleh mereka yang terbiasa memikirkan secara mendalam atas segala yang mereka saksikan.

(Disadur dari Insight magazine Edisi 3/Thn.1/Juni 2003.)

AM.A

Pygmalion, dampak berpikir positif

April 3, 2010

Syahdan pada jaman dahulu kala, di Romawi hiduplah seorang pemahat yang sangat piawai bernama Pygmalion. Kepiawaiannya memahat menghasilkan patung-patung yang sangat indah, realis, mirip sekali dengan obyek aslinya sehingga banyak dibeli orang-orang dengan harga yang pantas. Ketika ada orang yang menawar dengan harga murah, teman-temannya pastilah akan menggerutu : “Ah, payah juga orang ini, masak karya sebagus ini cuma ditawar segitu. Pastilah orang pelit”. Tapi Pygmalion tidak pernah berpikir begitu. “Barangkali dia membutuhkan banyak uang untuk keperluan yang lain yang lebih penting”, begitulah komentarnya. Dan ketika ada anak-anak mencuri buah-buahan di kebunnya, dia tidak marah malah merasa iba “Ah kasihan anak-anak itu kurang mendapat perhatian, pendidikan dan makanan yang memadai di rumahnya”.

(lebih…)

Menumbuhkan Kegemaran Membaca

Maret 28, 2010

membacaTentunya kita semua telah tahu bahwa proses pembelajaran paling banyak dilakukan dengan aktivitas membaca. Karena dengan  membaca itulah  orang bisa mendapatkan informasi, berita serta ilmu pengetahuan, yang tentunya akan menambah ilmu dan wawasan seseorang. Dan pepatah “Buku adalah jendela dunia”, rupanya benarlah adanya, karena hingga saat ini berbagai ilmu pengetahuan telah dicetak sebagai buku yang bisa dibaca oleh siapa saja dan dimana saja.

Menumbuhkan kegemaran membaca pada anak-anak terkadang banyak menemui kendala karena derasnya arus hiburan serta permainan dari media elektronik dewasa ini. Media televisi yang menayangkan hiburan sepanjang hari, tentunya akan mempengaruhi perhatian anak sehingga mengalihkan dari kegiatan belajar yang seharusnya dilakukan. Begitu juga dengan permainan-permainan dari playstation, game online yang tersedia di internet, semuanya sangat menggoda sehingga bisa menjadikan kecanduan dan lupa waktu.

(lebih…)